Rabu, 06 April 2016

Strategi Promosi Kesehatan



BAB I
PENDAHULUAN


A.                Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar  rakyat, dimana tercantum dalam pasal 28 H ayat 1 UUD 1945 yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat besar peranannya dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dalam rangka mengimbangi makin ketatnya persaingan bebas di eraglobalisasi. Keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut memerlukan pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan produktif dengan melibatkan semua sektorterkait termasuk swasta dan masyarakat. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Oleh karena itu perlu diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan, promosi kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang diselenggarakan secara menyeluruh,terpadu, dan berkesinambungan. Dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah,tokoh masyarakat, dan khususnya kepada masyarakat.

B.                 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah makalah ini adalah apa pengertian strategi promosi kesehatan, bagaimana strategi promosi kesehatan menurut WHO dan menurut Piagam Ottawa. Dan bagaimana strategi promosi kesehatan penggabungan antara menurut WHO dan piagam Otawa.





C.                Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.         Untuk mengetahui pengertian strategi promosi kesehatan.
2.         Untuk mengetahuai bagaimana strategi promosi kesehatan menurut WHO.
3.         Untuk mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan menurut Piagam Otawa
4.         Untuk mengetahui pemilihan promosi kesehatan
5.         Untuk mengetahui aturan dalam memilih srategi promosi kesehatan

D.                Manfaat
Manfaat pembutan makalah ini antara lain :
1.     Dapat mengetahui pengertian srategi promosi kesehatan
2.     Pembaca mengetahuibagaimana strategi promosi kesehatan menurut WHO.
3.     Pembaca mengetahui bagaimana strategi promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa.
4.    Dapat mengetahui pemilihan promosi kesehatan.
5.     Pembaca dapat mengetahui aturan dalam memilih srategi promosi kesehatan.








BAB II
TINJAUAN TEORI

1.        Pengertian Strategi Promosi Kesehatan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien, diperlukan cara dan pendekatan yang strategis. Cara ini sering disebut ³strategi´, yakni teknik atau cara bagaimana mencapai atau mewujudkan visi dan misi promosi kesehatan tersebut secara berhasil guna dan berdaya guna.

2.        Strategi Promosi Kesehatan menurut WHO
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini
terdirida ri 3 hal, yaitu :
a.                             Advokasi (Advocacy)
Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang lain agar orang lain
Tersebut membantu atau  mendukung terhadap apa yang di inginkan. Dalam konteks promosi kesehatan, advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau  penentu kebijakan di berbagai sektor, dan di berbagai tingkat, sehingga para penjabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan. Dukungan dari para pejabat pembuat keputusantersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, surat keputusan, surat instruksi, dan sebagainya. Kegiatan advokasi ini ada bermacam-macam bentuk, baik secara formal maupuninformal. Secara formal misalnya, penyajian atau presentasi dan seminartentangissu atau usulan program yangingin dimintakan dukungan dari para pejabat yangterkait. Kegiatan advokasi secarainformal misalnya sowan kepada para pejabat yang relevan dengan program yang diusulkan, untuk secara informal meminta dukungan, baik dalam bentuk kebijakan, atau mungkin dalam bentuk dana atau fasilitaslain. Dari uraian dapat di simpulkan bahwa sasaran advokasi adalah para pejabat baik eksekutif maupunlegislatif, di berbagai tingkat dan sektor, yangterkait dengan masalah kesehatan (sasarantertier).




b.                  Dukungan Sosial (Social support)
Strategi dukunngan sosial ini adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar para tokoh masyarakat, sebagai jembatan antara sektor kesehatan sebagai pelaksana program kesehatan dengan masyarakat (penerima program) kesehatan. Dengan kegiatan mencari dukungan sosial melalui toma pada dasarnya adalah mensosialisasikan program-program kesehatan, agar masyarakat mau menerima dan mau berpartisipasi terhadap program-program tersebut.Oleh sebab itu, strategi ini juga dapat dikatakan sebagai upaya bina suasana, atau membina suasana yang kondusif terhadap kesehatan.Bentuk kegiatan dukungan sosial ini antara lain: pelatihan pelatihan paratoma, seminar,lokakarya, bimbingan kepadatoma, dan sebagainya. Dengan demikian maka sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah paratokoh masyarakat di berbagai tingkat. (sasaran sekunder)

c.                   PemberdayaanMasyarakat (Empowerment)
Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan pada  Masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (visi promosi kesehatan).Bentuk kegiatan pemberdayaanini dapat diwujudkan denagn berbagai kegiatan, antaralain: penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dalam bentuk misalnya: koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga (income generating skill).
Dengan meningkatnya kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam pemeliharaan kesehatan mereka, misalnya: terbentuknya dana sehat,terbentuknya pos obat desa, berdirinya polindes, dan sebagainya. Kegiatan- kegiatan semacamini di masyrakat sering disebut ³ gerakan masyarakat´ untuk kesehatan. Dari uaraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran pemberdayaan masyarakat adalah masyarakat.




3.        Strategi Promosi Kesehatan menurut Piagam Ottawa
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa ± Canada padatahun 1986 menghasilkan piagam Otawa (Ottawa Charter). Di dalam piagam Ottawatersebut dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu:

a.         KebijakanBerwawasan Kebijakan (Health Public Policy)
Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang di tujukan kepada para penentu atau pembuat kebijakan, agar mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung atau menguntungkan kesehatan. Dengan perkataanlain, agar kebijakan- kebijakan dalam bentuk peraturan, perundangan, surat-surat keputusan dan sebagainya, selalu berwawasan atau berorientasi kepada kesahatan publik.Misalnya, ada peraturan atau undang-undang yang mengatur adanya analisis dampak lingkungan untuk mendirikan pabrik, perusahaan, rumah sakit, dan sebagainya. Dengan katalain, setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pejabat publik, harus memperhatikan dampaknyaterhadaplingkungan (kesehatan masyarakat).

b.         Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment)
Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum,termasuk pemerintah kota, agar mereka menyediakan sarana-prasarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagi masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung tempat-tempat umum tersebut. Lingkungan yang mendukung kesehatan bagi tempat-tempat umum lainnya: tersedianya tempat samapah,tersedianya tempat buang air besar/kecil, tersedianya air bersih, tersedianya ruangan bagi perokok dan non-perokok, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, para pengelola tempat- tempat umum, pasar, terminal, stasiun kereta api, bandara, pelabuhan, mall dan sebagainya, harus menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya.

c.         Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service)
Sudah menjadi pemahaman masyarakat pada umumnya bahwa dalam pelayanan kesehatanitu ada 3 provider´ dan 3 consumer´. Penyelenggara (penyedia) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta, dan masyarakat adalah sebagai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman semacamini harus diubah, harus diorientasikan lagi, bahwa masyarakat bukan sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan,tetapi sekaligus juga sebagai penyelenggara, dalam batas-batas tertentu. Realisasida rireontitas pelayanan kesehatan ini, adalah para penyelenggara pelayanan kesehatan baik pemerintrah maupun swasta harus melibatkan, bahkan memberdayakan masyarakat agar mereka juga dapat berperan bukan hanya sebagai penerima pelayanan kesehatan,tetapi juga sekaligus sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan. Dalam meorientasikan pelayanan kesehatan ini peran promosi kesehatan sangat penting.

d.        Keterampilan Individu (Personnel Skill)
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat yangterdiri dari individu, keluarga, dan kelompok-kelompok. Oleh sebab itu, kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan indivu-individu, keluarga-keluarga dan kelompok- kelompok tersebut terwujud. Oleh sebabitu, strategi untuk mewujudkan keterampilan individu-individu (personnels kill) dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan adalah sangat penting. Langkah awal dari peningkatan keterampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan merekaini adalah memberikan pemahaman - pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara-cara memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit, mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan profesional, meningkatkan kesehatan, dan sebagainya.Metode dan teknik pemberian pemahaman ini lebih bersifat individu daripada massa.

e.         Gerakan masyarakat (Community Action)
Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang mau dan mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya seperti tersebut dalam visi promosi kesehatan ini, maka di dalam masyarakat itu sendiri harus ad gerakan atau kegiatan-kegiatan untuk kesehatan. Oleh karena itu, promosi kesehatan harus mendorong dan memacu kegiatan-kegiatan di masyarakat dalam mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat di bidang kesehatan, niscayaterwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan atau masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka.




4.        PEMILIHAN STRATEGI PROMKES
a.         Ceramah
Mudah digunakan tapi sulit dikuasai membagi informasi, mempengaruhi pendapat, merangsang pemikiran berdasarkan pesan verbal sasaran biasanya pasif, sedikit interaksi dengan narasumber atau peserta lainnya
b.      Media Massa
1.      Saluran komunikasi yang menjangkau sasaran luas
2.      Umumnya, sasaran tidak atau sedikit usaha untuk menerima pesan
3.      Strategi ini tidak efektif karena pesan tidak dapat dikhususkan untuk sasaran tertentu
4.      Strategi ini efisien karena biaya yang murah dalam skala ekonomi  Contoh : televisi, radio, koran, majalah, outdoor media
c.       Instruksi individual
1.      Dalam tatanan pasien, disebut konseling
2.      Bersifat individual, digunakan bila perbedaan karakteristik sasaran sangat besar
3.      Penyuluh memberikan advokasi solusi permasalahan kesehatan berdasarkan kebutuhan individual
4.      Tidak efisien bagi penyuluh, tapi efisien bagi sasaran
d.      Simulasi
Simulasi adalah metode ekperiental di mana model situasi nyata digunakan untuk merangsang atau membantu proses pembelajaran semakin mirip dengan situasi nyata semakin baik simulasi tersebut. Bentuk simulasi : permainan, drama, bermain peran (role playing),  model komputerisasi Simulasi cocok untuk meningkatkan motivasi dan mengubah sikap
e.       Modifikasi Perilaku
Memodifikasi perilaku spesifik berdasarkan prinsip pengkondisian melalui rangsangan dan konsekuensi. Teori : rangsangan (antecedent) à perilaku spesifik à konsekuensi (positif/negatif)
1.      Contoh rangsangan : iklan televisi
2.      Contoh konsekuensi positif : hadiah, pujian
3.      Contoh konsekuensi negatif : sanksi
f.       Pengembangan Masyarakat
Proses yang berorientasi kepada metode pengorganisasian masyarakat yang menekankan pada pengembangan kemampuan, keterampilan dan pemahaman pada masyarakat tertentu. Strategi ini berdasarkan kemandirian, kesepakatan bersama dalam pemecahan masalah, Penyuluh bertindak sebagai fasilitator, Evaluasi strategi ini lebih sulit dibandingkan strategi lain karena efeknya terjadi dalam waktu yang lama

5.   ATURAN DALAM MEMILIH STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
1. Pilih minimal tiga strategi
2. Umumnya, penggunaan media sering digunakan dalam promosi kesehatan
3. Semakin lama program, semakin banyak strategi
4. Dimulai dengan strategi yang paling murah & sederhana
5. Semakin kompleks permasalahan perilaku yang akan diintervensi, semakin banyak strategi yang digunakan
6. Strategi yang mempengaruhi faktor predisposisi umumnya mempunyai efek yang singkat




















BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi promosi kesehatan secara efektif dan efisien, maka diperlukan cara dan pendekatan yang strategis yaitu strategi promosi kesehatan.
Berdasarkan rumusan WHO (1994) strategi promosi kesehatan secara global ini terdiri dari 3 hal, yaitu Advokasi (Advocacy), Dukungan Sosial (Social support), dan Pemberdayaan Masyarakat( E mpowerment).
Di dalam piagam Ottawa dirumuskan pula strategi baru promosi kesehatan, yang mencakup 5 butir, yaitu KebijakanBerwawasan Kebijakan (Health Public Policy), Lingkungan yang mendukung (Supportive Environment),Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service), Keterampilan Individu (Personnel Skill), dan Gerakan masyarakat (Community Action).
Dalam pemilihan srategi promosi kesehatan ada sendiri agar masyarakat lebih mudah untuk mengingat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Pemilihan srategi promosi kesehatan yaitu diantaranya Ceramah ,Media Massa, Instruksi individual,Simulasi,Modifikasi Perilakudan PengembanganMasyarakat.
Dan dalam pemilihan srategi promosi kesehatanpun ada aturan-aturan tersendiri, intinya adalah agar srategi promosi kesehatan program-programnya semakin berkembang dan tidak salah sasaran.

B.                 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai analis kesehatan dapat memahami tentang strategi promosi kesehatan dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat , dan dengan promosi kesehatan yaitu melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan kita sebagai analis kesehatan dapat mencegah berbagai penyakit.





DAFTAR PUSTAKA

http//kader-desa-siaga-dilatih-metode-promosi.htmlkader-desa-siaga-dilatih-metode-
http//konsep-misi-dan-strategi-promosi-kesehatan.htm
http//Strategi-Promosi-Kesehatan-Jadi.htm
Noto, Atmodjo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar