BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Statistik diartikan sebagai kumpulan data bilangan maupun non bilangan yang
disusun dalam tabel atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan (Sudjana
2005: 2). Sedangkan statistika diartikan sebagai ilmunya. Statistika adalah
pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau
penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisisan yang dilakukan (Sudjana 2005: 3). Disadari atau tidak,
statistika sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Statistika
sangat penting digunakan dalam bidang teknik, industri, bisnis, ekonomi,
astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, sosiologi,
antropologi, pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya.
Dalam
sebuah penelitian kita perlu mengusai berbagai komponen metodologis.
Kitamengenal komponen desain, pengukuran, pemilihan subjek, perhitungan besar
sampel, pengolahan data, dan pemilihan uji hipotesis.Pertanyaan yang sering
muncul saat melakukan analisis data adalah uji hipotesis, apayang kita pakai
untuk menguji set data yang kita miliki? Jawabannya tentu saja: kitamenggunakan
uji hipotesis yang sesuai. Uji hipotesis yang sesuazi akan membawa kita pada
pengambilan kesimpulan yang sahi. Akan tetapi untuk untuk mencapai kepustusan
untuk menggunakan uji tertentu, tentu saja harus didasari berbagai
pertimbangan. Pertimbangan apasaja yang harus kita pikirkan untuk uji
hipotesis?Seiring perkembangan tekhnologi dari tahun ke tahun, berbagai kasus
penelitian yangdulunya dianggap sulit dalam proses analisa data, saat ini
analisa data untuk penelitian sudahdi kenal dengan menggunakan komputerisasi,
hampir setiap peneliti dalam penelitiannyamenggunakan program-program statistic
dalam urusan mengelolah data maupun analisa data.Contoh program dalam bidan
statistic yang lasim kita dengar adalah SPSS, dimanadidalamnya ada berbagai
macam kegunaan dalam proses uji hipotesis atau analisa data. UjiChi Square
contoh salah satu bentuk program yang biasa di gunakan oleh peneliti untuk uji Hipotesis.
B. Rumusan
Masalah
1.
Mendefinisikan chi
square
2.
Memberi bentuk
distribusi chi square
3.
Syarat penggunaan chi
square
4.
Kegunaan chi square
5.
Pengambilan keputusan
C. Tujuan
Tujuan Umum
1.
Mengetahui apa itu chi
square
2.
Dapat member penjelasan
tentang distribusi chi square
3.
Mengetahui syarat
penggunaan uju square
4.
Mengetahui kegunaan chi
square
5. Dapat
mengambil keputusan dalam uji chi square
Tujuan
Khusus
Mampu
menganalisis interpretasi data menggunakan uji chi square
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Chi square adalah
pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang
benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan. Yang dimaksud dengan
frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya dapat di hitung secara
teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah frekuensi yang
nilainya di dapat dari hasil percobaan (o).
Dalam statistik,
distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi
nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak
diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik
jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi
yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi.
Beberapa hal yang
perlu diketahui berkenaan dengan distribusi chi square adalah :
Distribusi chi square memiliki satu parameter yaitu derajad bebas (db).
Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai positif tak terhingga di sebelah kanan.
Distribusi chi square memiliki satu parameter yaitu derajad bebas (db).
Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai positif tak terhingga di sebelah kanan.
Probabilitas nilai
chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.
Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1. Nilai dari chi square bisa dicari jika kita memiliki informasi luas daerah disebelah kanan kurva serta derajad bebas. Misalnya jika luas daerah disebelah kanan adalah 0,1 dan derajad bebas sebanyak 7, maka nilai chi square adalah 12, 017.
Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1. Nilai dari chi square bisa dicari jika kita memiliki informasi luas daerah disebelah kanan kurva serta derajad bebas. Misalnya jika luas daerah disebelah kanan adalah 0,1 dan derajad bebas sebanyak 7, maka nilai chi square adalah 12, 017.
Dalam statistik,
distribusi chi square digunakan dalam banyak hal. Mulai dari pengujian proporsi
data multinom, menguji kesamaan rata-rata Poisson serta pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis yang menggunakan dasar distribusi chi square misalnya
Goodness-of-fit test, pengujian indepensi, pengujian homogenitas serta
pengujian varians dan standar deviasi populasi tunggal.
B.
Bentuk Distribusi Chi Square
Nilai chi
square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif. Bentuk
distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)/degree of freed
om.
Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu
luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian.
C.
Syarat Penggunaan Chi Square
Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat.
Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan
pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. (Apabila
dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji chi
square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah).
Uji chi-square merupakan uji non
parametris
yang paling banyak digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini
adalah: frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada
beberapa syarat di mana chi square dapat digunakan yaitu:
- Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
- Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count ("Fh") kurang dari 5.
- Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
D. Rumus
Chi Square
Rumus chi-square sebenarnya tidak hanya
ada satu. Apabila tabel kontingensi bentuk 2 x 2, maka rumus yang digunakan
adalah “koreksi yates”. Apabila tabel kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi
tidak memenuhi syarat seperti di atas, yaitu ada cell dengan frekuensi harapan
kurang dari 5, maka rumus harus diganti dengan rumus “Fisher Exact Test”.
Pengamatan yang kami lakunan kami menggunakan persamaan “Pearson Chi-Square”.
Rumus:
Df = ( b – 1 ) ( k – 1 )
Keterangan :
O : Nilai
Observasi (pengamatan)
E : Nilai
Expected (harapan)
B : Jumlah
baris
K : Jumlah
kolom
Keterangan :
1.
Rumus nomor 1 dan 2 bisa
digunakan jika: Tabel yang digunakan adalah 3 x 2 atau lebih
2.
Rumus nomor 3 dan 4 (Koreksi
Yate's) digunakan jika tabel yang digunakan adalah 2 x 2 dan nilai di dalam sel
tidak ada yang kurang dari 5 (Nilai Observer tidak ada yang <5).
3.
Rumus nomor 5 dan 6
(p-value/Fisher extact test) digunakan jika tabel yang digunakan adalah 2 x 2,
akan tetapi terdapat nilai kurang dari 5 di dalam sel.
E. Kegunaan Chi Square
Adapun kegunaan dari uji Chi-Square,
adalah :
1. Ada tidaknya asosiasi antara 2
variabel (Independent test)
2. Apakah suatu kelompok homogen atau
tidak (Homogenity test)
3. Uji kenormalan data dengan melihat
distribusi data (Goodness of fit test)
4. Digunakan untuk menganalisis data yang
berbentuk frekuensi.
5. Digunakan untuk menentukan besar
atau kecilnya korelasi dari variabel-variabel yang dianalisis
6. Cocok digunakan untuk data
kategorik, data diskrit atau data nominal
F. Pengambilan Keputusan
Ketentuan yang menyatakan ada
tidaknya dalam pengambilan keputusan, adalah:
- Bila harga Chi Square (X2) ≥ Tabel Chi Square è Hipotesis Nol (H0) ditolak & Hipotesis Alternatif (Ha) diterima
- Bila harga Chi Square (X2) < Tabel Chi Square è Hipotesis Nol (H0) diterima & Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak
BAB III
PEMBAHASAN
A. Interpretasi Data
Sebuah kasus tentang pengaruh umur
kehamilan ibu terhadap kejadian hiperemesis gravidarum. Dengan kategori umur
kehamilan beresiko dan tidak beresiko terkena hiperemesis gravidarum. Umur
kehamilan yang beresiko terkena hiperemesis gravidarum yaitu umur kehamilan mulai
dari 0-12 minggu kehamilan yang terdiri dari 56 sampel.
Master Tabel:
B. Uji
Chi Square Menggunakan SPSS
Uji Chi-square yang umum dikenal
oleh banyak orang adalah pengujian terhadap keterkaitan antara dua buah variabel
hasil perhitungan (count data), sehingga dasar pengujian yang digunakan adalah
selisih nilai proporsi dari nilai observasi dengan nilai harapan. Ada pula yang
mengasosiasikan uji chi-square sebagai pengujian untuk melihat hubungan antara
dua buah variabel kualitatif (katagorik). Umumnya keterkaitan antar dua
variabel kualitatif secara deskriptif ditampilkan dalam bentuk tabel
kontingensi (CrossTabulation).
1. Langkah-langkah
Uji Chi Square
·
Buka file crosstab_1
·
Menu Analyze
Descriptive statistic
Crosstabs….
Tampak di layar:
Gambar 1. Kotak dialog Crosstabs
Pengisian:
·
Row atau Variabel yang akan ditempatkan pada baris (row).
Untuk keseragaman, akan ditempatkan
variable umur kehamilan pada baris. Maka
masukkan variable umur kehamilan ke kotak Row.
·
Column(s) atau Variabel yang akan ditempatkan pada
kolom (column). Untuk keseragaman, akan
ditempatkan variabel kerja pada kolom.
Maka masukkan variable kerja ke kotak
COLUMN.
Pengisian untuk pilihan yang lain:
·
Klik mouse pada pilihan STATISTICS (Statistics...).
Tampak di layar:
Gambar 2. Kotak dialog Statistics
Karena akan dilihat hubungan antara
dua variabel, untuk keseragaman, HANYA dipilih Chi square. Untuk itu, klik
mouse (aktifkan) kotak chi-square. Tekan
Continue untuk melanjutkan pemasukan data.
·
Klik mouse pada pilihan Cells... Tampak di layar:
Gambar 3. Kotak dialog Cell Display
Pengisian:
·
Pilihan COUNT untuk menampilkan hitungan chi-square, apakah perlu disertakan nilai Expected (nilai yang diharapkan) selain nilai Observed. Untuk keseragaman,
hanya dipilih Observed dan Expected
·
Pilihan PERCENTAGE untuk menampilkan perhitungan angka pada baris dan kolom dalam persen. Untuk kasus
ini, biarkan saja kolom tersebut (tidak
ada yang dipilih).
·
Pilihan NONINTEGER WEIGHT. Data dalam crosstab adalah jumlah
kasus yang ada dalam tiap sel, yang otomatis adalah bilangan bulat tanpa
desimal (integer).
·
RESIDUAL adalah selisih antara angka harapan (expected)
dengan angka observasi (observed); semakin kecil angka ini akan semakin kecil pula angka Chi-Square
hitung. Pada umumnya, pilihan residual dibiarkan apa adanya (unstandardized),
walaupun residu dapat pula besaran tersebut distandardisasi. Untuk kasus di
atas, aktifkan pilihan Unstandardized. Tekan Continue untuk kembali ke kotak
dialog utama.
⇒ Klik mouse
pada pilihan Format...
Tampak di layar:
Gambar 4. Kotak dialog Format
Pengisian:
·
Row Order atau penempatan nama variabel dalam baris,
apakah menaik (dari kecil ke besar)
ataukah Descending (dari besar ke
kecil). Untuk keseragaman, pilih
Ascending. Karena itu, biarkan
saja kolom tersebut. Tekan
Continue untuk kembali ke kotak
dialog utama.
⇒ Pilihan Displayclustered bar charts (tampilan grafik pendukung) dan Suppress tables (tidak
menampilkan sel-sel yang kosong) yang terletak di kiri bawah menu CROSSTAB
tidak perlu diaktifkan.
2. Hasil
OUT PUT SPSS
a.
Output bagian pertama (Case Processing
Summary)
Case Processing Summary
|
||||||
|
Cases
|
|||||
|
Valid
|
Missing
|
Total
|
|||
|
N
|
Percent
|
N
|
Percent
|
N
|
Percent
|
umur
kehamilan * hiperemesis
|
56
|
100.0%
|
0
|
.0%
|
56
|
100.0%
|
Ada 56 data yang
semuanya diproses (tidak ada data yang missing atau hilang) sehingga tingkat
kevalidannya 100%.
b. Output
bagian kedua (Crosstab antara Umur Kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum)
umur kehamilan * hiperemesis Crosstabulation
|
|||||
|
|
|
hiperemesis
|
Total
|
|
|
|
|
ringan
|
berat
|
|
umur
kehamilan
|
tidak
bersiko
|
Count
|
24
|
8
|
32
|
Expected Count
|
26.9
|
5.1
|
32.0
|
||
beresiko
|
Count
|
23
|
1
|
24
|
|
Expected
Count
|
20.1
|
3.9
|
24.0
|
||
Total
|
Count
|
47
|
9
|
56
|
|
Expected Count
|
47.0
|
9.0
|
56.0
|
c.
Output bagian ketiga (Uji Chi-Square)
Chi-Square Tests
|
|||||
|
Value
|
df
|
Asymp.
Sig. (2-sided)
|
Exact
Sig. (2-sided)
|
Exact
Sig. (1-sided)
|
Pearson
Chi-Square
|
4.413a
|
1
|
.036
|
|
|
Continuity
Correctionb
|
3.004
|
1
|
.083
|
|
|
Likelihood
Ratio
|
5.072
|
1
|
.024
|
|
|
Fisher's
Exact Test
|
|
|
|
.063
|
.037
|
Linear-by-Linear
Association
|
4.334
|
1
|
.037
|
|
|
N of Valid
Casesb
|
56
|
|
|
|
|
a. 1 cells
(25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.86.
|
|||||
b. Computed only for a
2x2 table
|
|
|
|
|
C. Analisis
Hasil Uji Chi Square
Uji Chi-Square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variable
(baris dan kolom). Di dalam SPSS, selain alat uji Chi-Square, juga dilengkapi dengan
beberapa alat uji yang sama tujuannya.
Hasil uji statistik diperoleh nilai 0,06 , dengan demikian p value lebih besar
dari alpha 0,05 sehingga Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara umur
kehamilan ibu dengan hiperemesis
gravidarum. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara umur kehamilan ibu terhadap hiperemesis gravidarum.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa uji Chi square adalah pengujian
hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang
benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan. Yang dimaksud dengan
frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya dapat di hitung secara
teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah frekuensi yang
nilainya di dapat dari hasil percobaan (o).
Hasil analisis dari kasus yang ada yaitu diperoleh nilai 0,06 , dengan demikian p value lebih besar
dari alpha 0,05 sehingga Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara umur
kehamilan ibu dengan hiperemesis
gravidarum. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara umur kehamilan ibu terhadap hiperemesis gravidarum.
B. Saran
Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir.
Jasa Olah Data SPSS
BalasHapusBagi yang sedang kesulitan dalam melakukan pengolahan data skripsi, karya tulis, ataupun thesis, Olah Data Semarang mau menawarkan Jasa Olah Data SPSS.
Jenis Pengolahan Data yg di Tawarkan Meliputi
Jasa Olah Data SPSS Meliputi :
1. Statistik Deskriptif :
- Frekuensi (Mean, Modus, Median, Std. Deviasi, dll)
- Tabulasi silang (Crosstab)
2. Uji Hipotesis :
- Uji T Berpasangan
- Uji T tidak berpasangan
- Oneway ANOVA
- Repeated ANOVA
- Chi Square
- Mann Whitney
- Kruskal-Wallis
- Wilcoxon
- Friedmann
- Spearman
- Fisher
- Kolmogorov-Smirnov
- Mc Nemar
- Probit
- Regresi Linier
3. Uji Instrumen Data :
- Uji validitas dan reliabilitas
4. Asumsi Klasik :
- Uji normalitas
- Multikolinearitas
- Autokorelasi
- Heteroskedastisitas
5. Cara Order
- Silahkan hubungi ane via WA/BBM untuk konsultasi awal
6. Contact :
- WA : 085227746673
- BBM : D04EBECB
- IG : @olahdatasemarang
- Website : http://biro-jasa-spss.blogspot.co.id
Usaha Kami terdaftar di Google Map Dengan Nama Olah Data Semarang
Yang tertarik Jasa Olah Data SPSS, kontak Olah Data Semarang aja ya... InsyaAllah Olah Data Semarang akan layani Jasa Olah Data SPSS dengan sebaik2nya...
terimakasih postingannya sangat membantu.............
BalasHapussaya mau tanya ni ibu. saya menggunakan uji chi square melalui spss. Terus dosen pembimbing saya bertanya kenapa chi square yang termasuk uji nonparametrik bisa digunakan untuk uji kenormalan data..... mohon bantuannya bu....dari Flores NTT