Senin, 14 Maret 2016

langkah-langkah uji Chi Square dengan SPSS



BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang
Statistik diartikan sebagai kumpulan data bilangan maupun non bilangan yang disusun dalam tabel atau diagram yang menggambarkan suatu persoalan (Sudjana 2005: 2). Sedangkan statistika diartikan sebagai ilmunya. Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang dilakukan (Sudjana 2005: 3). Disadari atau tidak, statistika sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Statistika sangat penting digunakan dalam bidang teknik, industri, bisnis, ekonomi, astronomi, biologi, kedokteran, asuransi, pertanian, perniagaan, sosiologi, antropologi, pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya.
Dalam sebuah penelitian kita perlu mengusai berbagai komponen metodologis. Kitamengenal komponen desain, pengukuran, pemilihan subjek, perhitungan besar sampel, pengolahan data, dan pemilihan uji hipotesis.Pertanyaan yang sering muncul saat melakukan analisis data adalah uji hipotesis, apayang kita pakai untuk menguji set data yang kita miliki? Jawabannya tentu saja: kitamenggunakan uji hipotesis yang sesuai. Uji hipotesis yang sesuazi akan membawa kita pada pengambilan kesimpulan yang sahi. Akan tetapi untuk untuk mencapai kepustusan untuk menggunakan uji tertentu, tentu saja harus didasari berbagai pertimbangan. Pertimbangan apasaja yang harus kita pikirkan untuk uji hipotesis?Seiring perkembangan tekhnologi dari tahun ke tahun, berbagai kasus penelitian yangdulunya dianggap sulit dalam proses analisa data, saat ini analisa data untuk penelitian sudahdi kenal dengan menggunakan komputerisasi, hampir setiap peneliti dalam penelitiannyamenggunakan program-program statistic dalam urusan mengelolah data maupun analisa data.Contoh program dalam bidan statistic yang lasim kita dengar adalah SPSS, dimanadidalamnya ada berbagai macam kegunaan dalam proses uji hipotesis atau analisa data. UjiChi Square contoh salah satu bentuk program yang biasa di gunakan oleh peneliti untuk uji Hipotesis.
B.      Rumusan Masalah
1.      Mendefinisikan chi square
2.      Memberi bentuk distribusi chi square
3.      Syarat penggunaan chi square
4.      Kegunaan chi square
5.      Pengambilan keputusan
C.      Tujuan
Tujuan Umum
1.      Mengetahui apa itu chi square
2.      Dapat member penjelasan tentang distribusi chi square
3.      Mengetahui syarat penggunaan uju square
4.      Mengetahui kegunaan chi square
5.      Dapat mengambil keputusan dalam uji chi square
Tujuan Khusus
Mampu menganalisis interpretasi data menggunakan uji chi square









BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pengertian
            Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan. Yang dimaksud dengan frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya dapat di hitung secara teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah frekuensi yang nilainya di dapat dari hasil percobaan (o).
            Dalam statistik, distribusi chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui. Distribusi ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi.
           Beberapa hal yang perlu diketahui berkenaan dengan distribusi chi square adalah :
Distribusi chi square memiliki satu parameter yaitu derajad  bebas (db).
Nilai-nilai chi square di mulai dari 0 disebelah kiri, sampai nilai-nilai       positif tak terhingga di sebelah kanan.
            Probabilitas nilai chi square di mulai dari sisi sebelah kanan.
Luas daerah di bawah kurva normal adalah 1. Nilai dari chi square bisa dicari jika kita memiliki informasi luas daerah disebelah kanan kurva serta derajad bebas. Misalnya jika luas daerah disebelah kanan adalah 0,1 dan derajad bebas sebanyak 7, maka nilai chi square adalah 12, 017.
           Dalam statistik, distribusi chi square digunakan dalam banyak hal. Mulai dari pengujian proporsi data multinom, menguji kesamaan rata-rata Poisson serta pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis yang menggunakan dasar distribusi chi square misalnya Goodness-of-fit test, pengujian indepensi, pengujian homogenitas serta pengujian varians dan standar deviasi populasi tunggal.

B.     Bentuk Distribusi Chi Square
     Nilai chi square adalah nilai kuadrat karena itu nilai chi square selalu positif. Bentuk distribusi chi square tergantung dari derajat bebas (Db)/degree of freed
om. Pengertian pada uji chi square sama dengan pengujian hipotesis yang lain, yaitu luas daerah penolakan Ho atau taraf nyata pengujian.
C.     Syarat Penggunaan Chi Square
    Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat. Chi Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal. (Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka dilakukan uji chi square dengan merujuk bahwa harus digunakan uji pada derajat yang terendah).
      Uji chi-square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah: frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar, sebab ada beberapa syarat di mana chi square dapat digunakan yaitu:
  1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
  2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count ("Fh") kurang dari 5.
  3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misak 2 x 3, maka jumlah cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
D.    Rumus Chi Square
        Rumus chi-square sebenarnya tidak hanya ada satu. Apabila tabel kontingensi bentuk 2 x 2, maka rumus yang digunakan adalah “koreksi yates”. Apabila tabel kontingensi 2 x 2 seperti di atas, tetapi tidak memenuhi syarat seperti di atas, yaitu ada cell dengan frekuensi harapan kurang dari 5, maka rumus harus diganti dengan rumus “Fisher Exact Test”. Pengamatan yang kami lakunan kami menggunakan persamaan “Pearson Chi-Square”.
Rumus:
Df = ( b – 1 ) ( k – 1 )
Keterangan :
O : Nilai Observasi (pengamatan)
E : Nilai Expected (harapan)
B : Jumlah baris
K : Jumlah kolom

Keterangan :
1.      Rumus nomor 1 dan 2 bisa digunakan jika: Tabel yang digunakan adalah 3 x 2 atau lebih
2.      Rumus nomor 3 dan 4 (Koreksi Yate's) digunakan jika tabel yang digunakan adalah 2 x 2 dan nilai di dalam sel tidak ada yang kurang dari 5 (Nilai Observer tidak ada yang <5).
3.      Rumus nomor 5 dan 6 (p-value/Fisher extact test) digunakan jika tabel yang digunakan adalah 2 x 2, akan tetapi terdapat nilai kurang dari 5 di dalam sel.
E.     Kegunaan Chi Square
Adapun kegunaan dari uji Chi-Square, adalah :
1.      Ada tidaknya asosiasi antara 2 variabel (Independent test)
2.      Apakah suatu kelompok homogen atau tidak (Homogenity test)
3.      Uji kenormalan data dengan melihat distribusi data (Goodness of fit test)
4.       Digunakan untuk menganalisis data yang berbentuk frekuensi.
5.      Digunakan untuk menentukan besar atau kecilnya korelasi dari variabel-variabel   yang dianalisis
6.      Cocok digunakan untuk data kategorik, data diskrit atau data nominal

F.      Pengambilan Keputusan
Ketentuan yang menyatakan ada tidaknya dalam pengambilan keputusan, adalah:
  1. Bila harga Chi Square (X2) ≥ Tabel Chi Square è Hipotesis Nol (H0) ditolak & Hipotesis Alternatif (Ha) diterima
  2. Bila harga Chi Square (X2) < Tabel Chi Square è Hipotesis Nol (H0) diterima & Hipotesis Alternatif (Ha) ditolak










BAB III
PEMBAHASAN
A.    Interpretasi Data
          Sebuah kasus tentang pengaruh umur kehamilan ibu terhadap kejadian hiperemesis gravidarum. Dengan kategori umur kehamilan beresiko dan tidak beresiko terkena hiperemesis gravidarum. Umur kehamilan yang beresiko terkena hiperemesis gravidarum yaitu umur kehamilan mulai dari 0-12 minggu kehamilan yang terdiri dari 56 sampel.

Master Tabel:



B.     Uji Chi Square Menggunakan SPSS
             Uji Chi-square yang umum dikenal oleh banyak orang adalah pengujian terhadap keterkaitan antara dua buah variabel hasil perhitungan (count data), sehingga dasar pengujian yang digunakan adalah selisih nilai proporsi dari nilai observasi dengan nilai harapan. Ada pula yang mengasosiasikan uji chi-square sebagai pengujian untuk melihat hubungan antara dua buah variabel kualitatif (katagorik). Umumnya keterkaitan antar dua variabel kualitatif secara deskriptif ditampilkan dalam bentuk tabel kontingensi (CrossTabulation).
1.      Langkah-langkah Uji Chi Square
·        Buka file crosstab_1
·        Menu Analyze         Descriptive statistic          Crosstabs….
Tampak di layar:
Gambar 1. Kotak dialog Crosstabs




Pengisian:
·         Row atau Variabel yang akan ditempatkan pada baris (row). Untuk  keseragaman, akan ditempatkan variable umur kehamilan pada baris. Maka  masukkan variable umur kehamilan ke kotak Row.
·         Column(s) atau Variabel yang akan ditempatkan pada kolom  (column). Untuk keseragaman, akan ditempatkan variabel kerja pada  kolom. Maka masukkan variable kerja  ke kotak COLUMN.
Pengisian untuk pilihan yang lain:
·        Klik mouse pada pilihan STATISTICS (Statistics...).
Tampak di layar:
Gambar 2. Kotak dialog Statistics

Karena akan dilihat hubungan antara dua variabel, untuk keseragaman, HANYA dipilih Chi square. Untuk itu, klik mouse  (aktifkan) kotak chi-square. Tekan  Continue  untuk melanjutkan pemasukan data.
·        Klik mouse pada pilihan Cells...  Tampak di layar:

Gambar 3. Kotak dialog Cell Display
Pengisian:
·        Pilihan COUNT untuk menampilkan hitungan chi-square,  apakah perlu disertakan nilai  Expected (nilai yang diharapkan)  selain nilai Observed. Untuk keseragaman, hanya dipilih  Observed  dan  Expected
·        Pilihan PERCENTAGE untuk menampilkan perhitungan angka  pada baris dan kolom dalam persen. Untuk kasus ini, biarkan  saja kolom tersebut (tidak ada yang dipilih).
·        Pilihan NONINTEGER WEIGHT. Data dalam crosstab adalah jumlah kasus yang ada dalam tiap sel, yang otomatis adalah bilangan bulat tanpa desimal (integer).
·        RESIDUAL adalah selisih antara angka harapan (expected) dengan angka observasi (observed); semakin kecil angka ini  akan semakin kecil pula angka Chi-Square hitung. Pada umumnya, pilihan residual dibiarkan apa adanya (unstandardized), walaupun residu dapat pula besaran tersebut distandardisasi. Untuk kasus di atas, aktifkan pilihan Unstandardized. Tekan Continue untuk kembali ke kotak dialog utama.
     Klik mouse pada pilihan Format...
              Tampak di layar:

Gambar 4. Kotak dialog Format

Pengisian:
·         Row Order atau penempatan nama variabel dalam baris, apakah  menaik (dari kecil ke besar) ataukah Descending (dari besar ke  kecil). Untuk keseragaman, pilih  Ascending. Karena itu, biarkan  saja kolom tersebut. Tekan  Continue  untuk kembali ke kotak dialog utama.
  Pilihan  Displayclustered bar charts (tampilan grafik pendukung)  dan Suppress tables (tidak menampilkan sel-sel yang kosong) yang  terletak di kiri bawah menu CROSSTAB tidak perlu diaktifkan.

2.      Hasil OUT PUT SPSS
a.    Output bagian pertama (Case Processing Summary)
Case Processing Summary

Cases

Valid
Missing
Total

N
Percent
N
Percent
N
Percent
umur kehamilan * hiperemesis
56
100.0%
0
.0%
56
100.0%


Ada 56 data yang semuanya diproses (tidak ada data yang missing atau hilang) sehingga tingkat kevalidannya 100%.




b.   Output bagian kedua (Crosstab antara Umur Kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum)

umur kehamilan * hiperemesis Crosstabulation



hiperemesis
Total



ringan
berat
umur kehamilan
tidak bersiko
Count
24
8
32
Expected Count
26.9
5.1
32.0
beresiko
Count
23
1
24
Expected Count
20.1
3.9
24.0
Total
Count
47
9
56
Expected Count
47.0
9.0
56.0

c.       Output bagian ketiga (Uji Chi-Square)

Chi-Square Tests

Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
4.413a
1
.036


Continuity Correctionb
3.004
1
.083


Likelihood Ratio
5.072
1
.024


Fisher's Exact Test



.063
.037
Linear-by-Linear Association
4.334
1
.037


N of Valid Casesb
56




a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.86.
b. Computed only for a 2x2 table












C.     Analisis Hasil Uji Chi Square
     Uji Chi-Square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variable (baris dan kolom). Di dalam SPSS, selain alat uji Chi-Square, juga dilengkapi dengan beberapa alat uji yang sama tujuannya.
     Hasil uji statistik diperoleh nilai  0,06 , dengan demikian p value lebih besar dari alpha 0,05 sehingga Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara umur kehamilan ibu dengan  hiperemesis gravidarum. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur kehamilan ibu terhadap hiperemesis gravidarum.


























BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
   Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa uji Chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi atau aktual dengan frekuensi harapan. Yang dimaksud dengan frekuensi harapan adalah frekuensi yang nilainya dapat di hitung secara teoritis (e). sedangkan dengan frekuensi observasi adalah frekuensi yang nilainya di dapat dari hasil percobaan (o).
    Hasil analisis dari kasus yang ada yaitu diperoleh nilai  0,06 , dengan demikian p value lebih besar dari alpha 0,05 sehingga Ho diterima, berarti tidak ada pengaruh antara umur kehamilan ibu dengan  hiperemesis gravidarum. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara umur kehamilan ibu terhadap hiperemesis gravidarum.

B.     Saran
          Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
           Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.













2 komentar:

  1. Jasa Olah Data SPSS
    Bagi yang sedang kesulitan dalam melakukan pengolahan data skripsi, karya tulis, ataupun thesis, Olah Data Semarang mau menawarkan Jasa Olah Data SPSS.
    Jenis Pengolahan Data yg di Tawarkan Meliputi
    Jasa Olah Data SPSS Meliputi :
    1. Statistik Deskriptif :
    - Frekuensi (Mean, Modus, Median, Std. Deviasi, dll)
    - Tabulasi silang (Crosstab)
    2. Uji Hipotesis :
    - Uji T Berpasangan
    - Uji T tidak berpasangan
    - Oneway ANOVA
    - Repeated ANOVA
    - Chi Square
    - Mann Whitney
    - Kruskal-Wallis
    - Wilcoxon
    - Friedmann
    - Spearman
    - Fisher
    - Kolmogorov-Smirnov
    - Mc Nemar
    - Probit
    - Regresi Linier
    3. Uji Instrumen Data :
    - Uji validitas dan reliabilitas
    4. Asumsi Klasik :
    - Uji normalitas
    - Multikolinearitas
    - Autokorelasi
    - Heteroskedastisitas
    5. Cara Order
    - Silahkan hubungi ane via WA/BBM untuk konsultasi awal
    6. Contact :
    - WA : 085227746673
    - BBM : D04EBECB
    - IG : @olahdatasemarang
    - Website : http://biro-jasa-spss.blogspot.co.id
    Usaha Kami terdaftar di Google Map Dengan Nama Olah Data Semarang
    Yang tertarik Jasa Olah Data SPSS, kontak Olah Data Semarang aja ya... InsyaAllah Olah Data Semarang akan layani Jasa Olah Data SPSS dengan sebaik2nya...

    BalasHapus
  2. terimakasih postingannya sangat membantu.............
    saya mau tanya ni ibu. saya menggunakan uji chi square melalui spss. Terus dosen pembimbing saya bertanya kenapa chi square yang termasuk uji nonparametrik bisa digunakan untuk uji kenormalan data..... mohon bantuannya bu....dari Flores NTT

    BalasHapus